Dalam posting awal, Konanykhin mengeklaim bahwa Putin bukanlah presiden Rusia karena dia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas dan membunuh lawan-lawannya.
“Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia,” tulisnya, merujuk pada istilah yang digunakan Putin untuk membenarkan serangan militer Rusia di Ukraina.
"Saya akan melanjutkan bantuan saya ke Ukraina dalam upaya heroiknya untuk menahan serangan gencar Orda Putin," katanya, menggunakan istilah Rusia untuk "gerombolan".
Konanykhin mengatakan kepada Insider bahwa dia telah menawarkan uangnya untuk membuktikan bahwa perang tidak didukung oleh banyak orang Rusia.
“Jika cukup banyak orang membuat pernyataan serupa, itu dapat meningkatkan kemungkinan Putin ditangkap dan dibawa ke pengadilan,” katanya kepada media tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menuduh Putin melakukan kejahatan perang, tuduhan yang secara resmi sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Konanykhin-yang memiliki kekayaan setidaknya USD300 juta versi Vice, belum pernah ke Rusia sejak dia meninggalkan negara itu pada tahun 1992. Dia juga bersikeras dia tidak takut akan pembalasan dari para loyalis Putin.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait