Dalam film Tebusan Dosa, sutradara Yosep Anggi Noen memang menciptakan atmosfer misteri horor realistik yang mencekam dengan dibalut drama yang kuat. Anggi Noen juga menggunakan pendekatan kengerian horor bukan hanya dari wujud setan, tetapi tekanan hidup yang kompleks.
“Saya ingin penonton merasakan emosi yang kompleks dari karakter Wening. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup,” kata sutradara Tebusan Dosa Yosep Anggi Noen.
Sedangkan menurut Bhisma Mulia, mengaku senang dan bangga karena dirinya bisa bekerjasama dengan Sutradara Yosep Anggi Noen dan Palari Films. Ia mengaku mengambil banyak ilmu dari film Tebusan Dosa ini, sebab ia merasa diberikan kebebasan saat mendalami karakternya dan berbeda dengan syuting film-film sebelumnya.
"Owh ternyata saat kita fokus dikarakter, adegannya mau dibagaimanapun kita sudah siap secara karakter, mau diapain aja kita ready," ujarnya.
Selain Happy Salma dan Bhisma Mulia, film ini juga dibintangi oleh Putri Marino serta aktor asal Jepang Shogen, Keiko Ananta, Laksmi Notokusumo, dan Haru Sandra.
Diproduseri oleh Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, film ini juga didukung oleh studio produksi yang memproduksi horor fenomenal Korea Selatan “Exhuma”, Showbox. Palari Films juga berkolaborasi dengan Legacy Pictures, Sinemart, Phoenix Films, Kuy Entertainment, Infia, Volix, Stickearn & Ming, Mahiya, Dan Karma Club.
Sementara menurut Produser misteri horor Tebusan Dosa Muhammad Zaidy mengatakan jika film horor misteri ini menyajikan cerita yang berbeda dari film horor lainnya. Terlebih Palari Films berkolaborasi dengan produser film Korea Exhuma, Showbox, sehingga film Tebusan Dosa dapat menyajikan kisah unik dengan adegan-adegan yang artistik.
"Kerjasama Palari Films dengan Exhuma memang tanpa dirancang dari awal, ketika filmnya sudah rampung, saya diperkenalkan dengan Showbox, ternyata ini in line dengan apa yang mereka kerjakan," kata Muhammad Zaidy dalam kesempatan tersebut.
Terlebih film misteri horor yang dibuat Palari Films berbeda dari film horor lainnya. Sehingga ia mendapatkan kesempatan bekerjasama untuk mengeksplor potensi bisnis di Indonesia.
"Karena uniknya Indonesia itu salah satu market terbesar di Asia. Penonton market Indonesia saja sekitar 62,5 persen untuk seluruh bioskop, potensi penonton untuk film lokal dan ini salah satu yang tertinggi yang pernah ada. Mungkin ini yang dilihat juga oleh para investor luar, jadi mereka ikut serta bekerjasama untuk jangka panjang," ungkapnya.
Muhammad Zaidy mengungkapkan jika film Tebusan Dosa yang tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024 ini juga menjadi capaian penting dirinya dan Palari Films dalam mengeksplorasi genre. Ia juga senang dapat bekerja sama dengan orang-orang terbaik dan berharap film Tebusan Dosa bisa menjadi misteri horor yang spesial bagi penonton Indonesia.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait