BANYUMAS, iNews.id - Harga kedelai yang merangkak naik di angka 30 persen rupanya telah menggoncang para produsen dan konsumen tempe untuk bermutual adjustment terhadap kebutuhan tempe yang telah menjadi the way of life. Ya tempe salah satu makanan favorit warga di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bahkan, sebagai produk yang menyerap tenaga kerja dan menjadi peluang berusaha banyak orang, keberadaan tempe menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas.
Bupati Banyumas Achmad Husein dalam kunjungannya ke sentra industri tempe di Sesa Pliken, Kecamatan Kembaran beberapa waktu yang lalu, seakan menjadi jaminan atas volume di Kabupaten Banyumas.
"Kenaikan harga kedelai tidak mempengaruhi jumlah pasokan kedelai di Banyumas, karena komunikasi yang baik telah terjalin antara distributor kedelai dan Pemkab Banyumas," kata Husein dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).
Lebih jauh, Achmad Husein mengatakan bahwa total kebutuhan kedelai di Kabupaten Banyumas adalah sekitar 75 ton perhari yang terserap di lima sentra industri tempe dan tahu.
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah pusat untuk turut mencarikan jalan keluar persoalan tersebut.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait