PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kembali mengukir prestasi di kancah internasional.
Kali ini, pencapaian tersebut diraih dalam kompetisi Emerging Market Case Studies (EMCS) yang diselenggarakan oleh Michigan State Marketing Association pada November 2024.
Sabrina Nursyawalya Destriana, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNSOED, berhasil membawa pulang gelar juara pertama dalam ajang ini.
Sabrina, yang saat ini tengah menjalani program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Michigan State University, Amerika Serikat, menjadi bagian dari tim yang sukses menyingkirkan empat tim lainnya yang lolos seleksi pemberkasan.
Tim Sabrina terdiri dari anggota lintas universitas, yaitu Priscilla Auleader Napitupulu (ITB), Amar Aziz (UI), dan Farrel Elwinartono (UGM). Dalam kompetisi tersebut, tim ini mengusung topik “GROWTH Strategy: Maximizing Cory’s Expansion, Optimization, and Diversification for Sustainable Growth.”
Mereka bersaing dengan mahasiswa lokal Michigan State University di hadapan tujuh juri dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Amerika Serikat.
Emerging Market Case Studies (EMCS) merupakan platform yang memberikan ruang bagi analisis studi kasus terkait keputusan manajerial di pasar negara berkembang. Tujuan utama dari studi kasus ini adalah untuk membekali mahasiswa dan profesional dengan wawasan praktis mengenai tantangan dan dinamika bisnis global.
EMCS mengundang kontribusi dari penulis dengan pengalaman nyata, baik melalui data primer maupun sekunder, yang menyoroti situasi kompleks yang memerlukan analisis mendalam.
Studi kasus yang dihasilkan dilengkapi dengan panduan pengajaran untuk mendukung para instruktur dalam menyampaikan materi secara efektif.
Dengan demikian, EMCS memainkan peran penting dalam memperkaya pemahaman akademis dan praktis mengenai manajemen di pasar berkembang, sekaligus mendukung pengembangan keterampilan analisis mahasiswa dan profesional.
Sabrina mengungkapkan rasa haru atas pencapaian yang diraihnya bersama tim.
“Hal pertama yang saya rasakan setelah berhasil menyabet juara pertama dan mengalahkan mahasiswa-mahasiswa asli di sini adalah terharu. Terharu karena dengan jadwal kami yang sangat padat dan waktu pengerjaan company case analysis hanya 1,5 hari, serta waktu tidur kami yang hanya 2 jam, akhirnya semua kerja keras ini membuahkan hasil yang memuaskan,” ujarnya.
Prestasi yang diraih Sabrina dan timnya menjadi kebanggaan besar, tidak hanya bagi Unsoed, tetapi juga Indonesia. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan kemampuan mahasiswa Indonesia bersaing di tingkat internasional, bahkan di hadapan juri dan peserta dari negara maju.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa komitmen, kolaborasi, dan kerja keras dapat membawa hasil yang luar biasa. Prestasi Sabrina dan timnya diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa Indonesia lainnya untuk terus berprestasi di kancah global.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait