Perusahaan nuklir milik Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa jika pemadaman listrik menyebabkan kebocoran radiasi, awan radioaktif kemungkinan besar akan disebarkan oleh angin ke wilayah di Ukraina termasuk Belarus, Rusia dan Eropa.
Ada sekitar 20.000 instalasi BBM bekas yang tidak bisa didinginkan jika terjadi pemadaman listrik.
Tanpa listrik, para ahli khawatir sistem ventilasi pabrik juga akan berhenti bekerja, yang selanjutnya membuat personel Chernobyl terpapar radiasi dosis berbahaya.
Akibatnya, Kuleba menyerukan gencatan senjata segera oleh Rusia untuk memungkinkan tim insinyur memasuki pabrik Chernobyl untuk memulihkan saluran listrik utama.
Sementara itu, pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional, mengatakan Rusia telah melanggar pilar keamanan utama dalam memastikan pasokan listrik tidak terputus.
Namun, badan tersebut menambahkan sejauh ini, belum ada dampak kritis terhadap keselamatan, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang kebocoran radiasi.
“Beban panas kolam penyimpanan bahan bakar bekas dan volume air pendingin yang terkandung di dalam kolam cukup untuk mempertahankan pembuangan panas yang efektif tanpa memerlukan pasokan listrik,” katanya.
Pihak berwenang Ukraina mengklaim bahwa staf di pabrik Chernobyl disandera dan ditawan di pabrik dalam kondisi kritis setelah pasukan Rusia mengambil alih fasilitas itu bulan lalu. Mereka dikatakan telah dipaksa bekerja 13 hari tanpa henti, yang menambah kekhawatiran atas masalah keamanan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait