BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Sektor pertanian di Indonesia, termasuk di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, menjadi tumpuan utama untuk mendukung ketahanan pangan. Kecamatan ini memiliki potensi besar dengan komoditas unggulan berupa padi dan jagung.
Didukung oleh sistem pengairan yang memadai, wilayah ini memiliki lahan sawah irigasi setengah teknis seluas 98 hektar dan sawah irigasi sederhana seluas 1.889 hektar. Namun, metode budidaya yang digunakan para petani di Kecamatan Sumbang masih tergolong konvensional.
Sistem tanam jajar legowo, pergiliran tanaman dengan jenis pembenah tanah, atau pemanfaatan limbah jerami masih belum diterapkan secara luas. Panen dengan sistem tebas atau borong di lahan juga sering kali merugikan petani.
Mayoritas penduduk Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, adalah warga Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi ini dikenal memiliki tradisi kuat dalam gotong-royong dan kemandirian, terutama di sektor pertanian. Sebagai salah satu organisasi non-pemerintah terbesar di wilayah ini, NU melalui Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) telah banyak melakukan berbagai inisiatif pemberdayaan bagi petani khususnya kaum nahdiyin.
Sinergi Mahasiswa Unsoed dan LPPNU
Mahasiswa Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed melihat potensi besar untuk berkolaborasi dengan LPPNU. Dalam program ini, mereka memfokuskan pada pemetaan potensi pertanian warga Nahdliyin sekaligus merancang strategi pemberdayaan berbasis kebutuhan lokal.
"Kami sangat senang bisa dilibatkan dalam program kegiatan ini, kami melihat peluang besar untuk mengintegrasikan pengetahuan lokal petani dengan teknologi modern guna meningkatkan produktivitas mereka," kata Pamuji, salah satu mahasiswa Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed yang ikut dalam program ini, Senin (23/12/2024).
Sementara menurut Dr. Rahab, dosen pembimbing program ini menambahkan, jika kolaborasi Program Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed dengan LPPNU Kecamatan Sumbang adalah langkah strategis dalam rangka mendorong program ketahanan pangan dari pemerintah.
"Kami tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan, tetapi juga menguatkan kapasitas kelembagaan NU untuk mendampingi petani secara berkelanjutan," ucap Dr. Rahab.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait