Prof Mite Saat Pengukuhan Guru Besar: MITE Helical Model untuk Atasi Ilusi Komunikasi

Elde Joyosemito
Prof. Dr. Mite Setiansah, M.Si. dalam pengukuhan guru besarnya di bidang media dan komunikasi. (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Masalah terbesar dalam komunikasi adalah ilusi. Banyak yang merasa sudah berkomunikasi dengan baik, namun kenyataannya itu hanya ilusi.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Mite Setiansah, M.Si. dalam pengukuhan guru besarnya di bidang media dan komunikasi, Selasa (4/2/2025), di Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.

"Seiring dengan semakin kompleksnya interaksi manusia dan pesatnya perkembangan teknologi media digital, hambatan komunikasi pun semakin beragam. Perbedaan sudut pandang, pengalaman, dan referensi membuka celah yang semakin lebar bagi hadirnya ilusi komunikasi," jelas guru besar dari Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Unsoed tersebut.

Menurut Prof. Mite, peluang terjadinya ilusi komunikasi di era digital semakin besar. Komunikasi yang termediasi oleh teknologi digital telah membentuk karakter dan pola interaksi yang khas, berbeda dari komunikasi tatap muka.

"Anonimitas, invisibilitas, asinkronitas, orientasi pada kecepatan, hoaks, dan echo chamber menjadi budaya yang mewarnai era ini. Ketiadaan tanda-tanda nonverbal dari lawan bicara sering kali diisi oleh interpretasi dan asumsi pribadi, yang kemudian mengafirmasi post-truth dan menjadikan aktivitas komunikasi semakin rumit."

Untuk mengatasi kendala itu, Prof Mite menawarkan model komunikasi helikal. Mengadopsi model yang dikembangkan oleh Frank Dance, Prof Mite menawarkan konsep MITE Helical Model. MITE merupakan akronim dari Message, Interaction, Transaction, dan Evaluation. 

Message, jelas Prof Mite, adalah bagian penting yang menjadi alasan terjadinya aktivitas komunikasi. Kejelasan dan pengecekan terhadap kebenaran pesan harus menjadi sebuah ritual penting dalam tahapan komunikasi. Interaction, mengingatkan kita bahwa untuk terjadinya komunikasi efektif harus diwarnai dengan saling memberikan feedback secara timbal balik. 

“Transaction, mempersyaratkan adanya adaptasi dan negosiasi dari pihak-pihak terlibat agar diperoleh sebuah kesepahaman akan makna yang sama. Evaluation, menjadi ritual tidak kalah penting dalam komunikasi untuk mendapatkan lesson learned yang dapat diterapkan sebagai perbaikan pada aktivitas komunikasi selanjutnya,” papar Wakil Dekan FISIP Unsoed itu.

Prof Mite dikukuhkan sebagai guru besar bersama lima dosen yang lain dari berbagai fakultas. Mereka adalah Prof.  Dr. Bambang Tri Harsanto, M.Si, Prof. Dr. Muslih Faozanudin, M.Sc, Prof. Dr. Wahyuningrat, M.Si (FISIP), Prof. Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M.Si (Faperta), dan Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si (FPIK).

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network