PERANG Nabi dengan kaum Yahudi menjadi bagian sejarah. Namun dalam sejarah peperangan para nabi dengan kaum Yahudi tersebut, apakah pernah Yahudi berperang kontak fisik langsung dengan pasukan Islam? Maka jawabannya tidak pernah, lantas pertanyaan selanjutnya mengapa?
Ustaz Fadlan Fahamsyah dalam pesannya di grup kajian menjelaskan beberapa sejarah perang para nabi dengan kaum Yahudi tersebut yakni:
1. Yahudi Bani Qainuqa
Setelah mereka melecehkan wanita muslimah, membunuh seorang sahabat nabi dan melanggar perjanjian, pasukan Islam bergerak langsung mengepung mereka, namun datangnya kaum muslimin tidak disambut dengan pedang-pedang yang terhunus, mereka lebih memilih bersembunyi. Sifat penakut, membuat mereka bersembunyi dalam benteng-bentang mereka. Setelah ketakutan merayapi hati dan menggerogoti pikiran mereka, akhirnya mereka mengangkat bendera putih alias menyerah, dan terusir ke utara hingga kebanyakan mereka binasa di sana. Kejadian ini terjadi setelah perang Badr.
2. Yahudi Bani Nadhir
Pada tahun 4 Hijriah, Yahudi Bani Nadhir mengkhianati perjanjian dan melakukan konspirasi untuk membunuh nabi, bahkan hampir membunuh nabi, ketika kejahatan mereka tercium, kaum muslimin bergerak mengepung mereka. Namun seperti kebiasaannya, mereka sembunyi di benteng mereka. Setelah logistik mereka menipis, dan Allah tancapkan ketakutan yang dahsyat dalam hati-hati mereka, akhirnya mereka menyerah dalam keadaan hina dina, terusir ke negeri Khaibar. Mereka merubuhkan rumah-rumah mereka sendiri, lalu membawai pintu dan jendela rumah mereka. Perang ini terjadi pada 4 Hijriah.
3. Yahudi Bani Quraizhah
Ketika kaum muslimin di Madinah terkepung oleh pasukan sekutu (al-Ahzab), 10 ribu pasukan kafir dari kabilah-kabilah Arab mengepung kota Madinah, begitu gentingnya keadaan ini hingga para sahabat membuat khondaq (parit) untuk menghalau pasukan musuh. Namun tidak diduga-duga ternyata dari belakang, Bani Quraizhah berkhianat dan hendak memberi jalan bagi tentara ahzab.
Di saat kaum muslimin dilanda kecemasan Atas pengepungan dan pengkhianatan tersebut, datanglah pertolongan Allah, Allah datangkan angin kencang yang memporak-porandakan tentara ahzab. Kaum muslimin pun selamat dari petaka.
Atas kejadian ini malaikat Jibril langsung menegur nabi agar tidak meletakkan senjata sampai menghabisi Bani Quraizhah. Singkat cerita, setelah kaum muslimin mengepung mereka, akhirnya Yahudi Bani Quraizhah bersembunyi, jubanaa' dan bersembunyi di benteng-bentang mereka. Ketika tiada jalan lagi akhirnya mereka menyerah.
4. Yahudi Khaibar.
Mereka ini sebenarnya Bani Nadhir, Yahudi paling licik, mereka inilah otak sebenarnya perang Ahzab (khondaq). Para tokoh mereka keliling ke suku-suku Arab untuk mensponsori perang ahzab, mereka ini juga yang memprovokasi Bani Quraizhah untuk berkhianat. Akhir kata mereka diserang kaum muslimin dan seperti biasanya mereka menyerah tanpa ada peperangan.
Jadi intinya kaum Yahudi Jubanaa atau penakut. Maka tak ada alasan kaum muslimin takut dengan mereka.
Ustadz Johan Saputra Halim juga menyebutkan: "Meskipun Israel punya Iron Dome, suara sirine dan rudal-rudal yang melayang di atas kepala mereka, pastinya bikin mereka gak bisa tidur tiap malam karena rasa takut yg menggerogoti jiwa mereka. Itu sudah cukup menjadi azab di dunia sebelum di akhirat jika mereka tak bertobat," tulisnya.
وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَۚ...
"...dan mereka pun menyangka, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka..." [Al-Hasyr: 2].
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait