2. Inspirasi dari Temasek Holdings
Danantara terinspirasi oleh model Temasek Holdings Limited milik Singapura. Meskipun memiliki kesamaan peran dengan Indonesia Investment Authority (INA), cakupan Danantara lebih luas. Badan ini akan mengonsolidasikan aset-aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian untuk menciptakan integrasi dan efisiensi yang lebih baik.
3. Strategi Investasi
Danantara akan fokus pada sektor-sektor prioritas nasional yang dinilai memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian. Sektor-sektor tersebut meliputi hilirisasi, pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta pengembangan industri substitusi impor dan digital. Selain itu, Danantara akan bertugas mengelola dividen dan aset BUMN serta memegang saham Seri B pada Holding Investasi dan Holding Operasional.
4. Tujuh BUMN yang Akan Dikelola
Pada tahap awal operasionalnya, Danantara akan mengelola tujuh BUMN, yaitu PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
5. Sumber Modal
Danantara akan mendapatkan modal awal melalui penyertaan modal negara (PMN) dan sumber pendanaan lainnya. PMN tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Pasal 3G UU Perubahan Ketiga tentang BUMN, PMN dapat berupa dana tunai, barang milik negara (BMN), atau saham milik negara pada BUMN. Modal minimal yang ditetapkan pemerintah untuk Danantara adalah Rp1.000 triliun, dengan kemungkinan penambahan melalui PMN atau sumber lainnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait