"Dalam dimensi Smart Economy, terdapat program ZODIAK (Zona Digital Kreatif) yang berfokus pada pemberdayaan Gen Z untuk memaksimalkan promosi produk lokal melalui platform digital seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, dan website yang dikelola oleh Dinkop UKM," kata Baryati
Pada dimensi Smart Living, program Latar Purbalingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi tata ruang serta mengurus dokumen terkait, yang dikelola DPUPR.
Sementara itu, di bidang pendidikan, dimensi Smart Society menghadirkan Kampung Inggris Purbalingga, yang bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi warga setempat.
Di sektor lingkungan, program PROSA LINGGA (Pirolisis Sampah Purbalingga) dalam dimensi Smart Environment mengadopsi teknologi reaktor pirolisis untuk mengolah sampah menjadi energi dalam bentuk padatan, cair, dan gas, dengan pengawasan dari DLH.
"Terakhir, pada dimensi Smart Environment, terdapat PROSA LINGGA (Pirolisis Sampah Purbalingga) yang berfokus pada pengelolaan sampah melalui teknologi reaktor pirolisis yang menghasilkan output berupa bahan bakar dalam tiga bentuk: padatan, cair, dan gas. Program ini berada di bawah pengawasan DLH," ujarnya.
Melalui koordinasi ini, diharapkan seluruh program Quick Win Smart City dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Purbalingga di berbagai aspek kehidupan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait