Salah satu fokus utama proyek ini adalah melakukan penelitian berbasis bukti untuk mengidentifikasi praktik terbaik serta solusi inovatif dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat. Selain itu, proyek ini juga akan membangun kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan pendidikan.
“Jika program ini berhasil di Purbalingga, maka dapat direplikasi dan diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia,” kata Jusi.
Purbalingga berhasil masuk babak final kompetisi ini bersama delapan kabupaten lainnya, yaitu Magelang, Sumbawa, Lombok Barat, Indragiri Hilir, Ciamis, Pati, Jember, dan Bima. Dalam penilaian akhir, Purbalingga meraih skor 79,2, menempati posisi kedua setelah Kabupaten Lombok Barat yang meraih skor 82,8.
Seleksi babak final dilakukan melalui tiga tahap, yaitu presentasi peta jalan untuk tindakan, simulasi Teater Data Kesehatan Masyarakat, dan wawancara mendalam. Tim dari Kabupaten Purbalingga terdiri dari Bupati Fahmi, Kepala Dinas Kesehatan dr. Jusi Febrianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Eni Sosiatman, serta dua tenaga ahli kesehatan, Dwi Setiono dan drg. Nia Ismiratri.
“Tim dari Kabupaten Purbalingga dipimpin langsung oleh Bupati Fahmi,” ungkap dr. Jusi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait