Pukul 02.00 WIB, Sonny keluar tenda untuk memperbaiki tenda yang rusak akibat angin. Saat itu ia mendapati tenda Sugeng sudah lenyap tanpa jejak. Karena cuaca ekstrem, pencarian tak bisa dilakukan hingga pagi hari.
Keesokan paginya, tenda Sugeng tetap tidak ditemukan. Yang tersisa hanya kantong plastik berisi sepatu dan jas hujan yang dibungkus rapi—kebiasaan Sugeng yang kerap meninggalkan barang untuk kemudian diambil lagi.
Sonny dan tim awalnya menduga Sugeng mungkin berpindah lokasi dan akan kembali sesuai rencana pada Minggu. Namun ketika hingga sore Sugeng tak kunjung kembali, tim memutuskan turun gunung dengan satu orang tetap berjaga di basecamp.
Kekhawatiran memuncak saat keluarga Sugeng mulai panik karena tidak ada kabar. Laporan orang hilang pun menyebar sebelum akhirnya kabar duka itu tiba: Sugeng Parwoto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Informasi mengenai penemuan jenazah Sugeng menyebar luas di media sosial dan memicu gelombang belasungkawa dari komunitas pendaki. Banyak yang mengenang dedikasi Sugeng terhadap alam dan pelestarian Gunung Merbabu.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Husnul khotimah, Pak Sugeng. Semoga Allah lapangkan kuburmu dan ampuni dosamu,” tulis seorang netizen.
Sugeng Parwoto diketahui merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap pelestarian alam, terutama situs-situs bersejarah di kawasan Merbabu.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait