Rangkaian kegiatan ini turut dirangkai dengan puncak peringatan Hari Buruh atau May Day. Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Kebumen akan memberikan penghargaan kepada pekerja berprestasi serta menyalurkan bantuan dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk para buruh rentan, termasuk petani tembakau.
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak.
Termasuk di antaranya Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, sebagai langkah kolaboratif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah.
Budhi menegaskan, Job Fair menjadi strategi konkret pemerintah daerah dalam mengatasi tingginya angka pengangguran. Ia menyebutkan, ketidakseimbangan antara jumlah lulusan pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja masih menjadi tantangan utama di Kebumen.
“Pada 2024, jumlah lulusan SMA/SMK mencapai sekitar 15.775 orang. Namun, kemampuan serapan tenaga kerja lokal masih belum memadai,” jelasnya.
Fenomena tingginya minat warga Kebumen untuk mencari pekerjaan ke luar daerah, terutama kawasan Jabodetabek, turut menjadi perhatian pemerintah. Perbedaan signifikan dalam upah minimum disebut sebagai pemicu utama.
“Karena itu, kami terus mendorong peningkatan akses kerja serta penguatan kewirausahaan, termasuk integrasi pendidikan kewirausahaan di sekolah-sekolah agar tercipta wirausahawan muda,” tutup Budhi.
Masyarakat yang berminat mengikuti Job Fair dapat mendaftar secara daring melalui tautan: https://bit.ly/jobfairkebumen2025.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait