BULAN Ramadan wajib puasa bagi yang sudah memenuhi syarat. Lantas bagaimana jika ada yang berpuasa namun meninggalkan sholat. Di antara para kaum Muslim bukan tidak mungkin ada yang menjalankan puasa Ramadhan tapi tidak menegakkan sholat wajib 5 waktu
Masih banyak kaum Muslimin yang menganggap antara puasa dan sholat adalah ibadah yang terpisah, atau ibadah tersendiri. Sehingga muncul pikiran jika tidak sholat maka tidak akan mempengaruhi nilai ibadah puasa. Padahal anggapan keliru dan salah besar.
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan, padahal jika sholat ditinggalkan maka dapat mempengaruhi puasa. Bahkan puasa tersebut bisa rusak jika seseorang meremehkan perkara sholat. Simak dalam beberapa fatwa ulama berikut ini:
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –rahimahullah– pernah ditanya : Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan sholat?
Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan sholat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan sholat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah 9)
Dikutip dari laman Rumasyo pada Ahad (27/3/2022) disebutkan alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim no. 82)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait