Kemenparekraf bahkan mendukung evaluasi menyeluruh atas izin tambang, dan mendorong koordinasi lintas kementerian agar pembangunan tak mengorbankan kekayaan alam.
4. Masyarakat Lokal Harus Jadi Penjaga Utama
Peran masyarakat lokal sebagai penjaga kawasan dinilai sangat penting. Menpar Widiyanti menekankan bahwa kekuatan masa depan Raja Ampat terletak pada laut, budaya, dan manusianya.
"Kami percaya, jika dikelola dengan bijak dan berbasis masyarakat, Raja Ampat bisa menjadi contoh dunia dalam menyeimbangkan ekonomi dan ekologi," kata Widiyanti.
Pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan pengembangan ekonomi kreatif dianggap sebagai jalan tengah yang lebih bijaksana ketimbang eksploitasi sumber daya mineral yang sifatnya merusak dan jangka pendek.
5. Daerah Minim Kewenangan, Pusat Diminta Turun Tangan
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengaku pemerintah daerah memiliki keterbatasan dalam mengontrol aktivitas pertambangan. Ia meminta pemerintah pusat bertindak tegas demi menjaga masa depan Raja Ampat.
“Kami di daerah punya keterbatasan, tapi kami ingin memastikan Raja Ampat tetap jadi kekayaan tak hanya Indonesia, tapi juga dunia,” tegasnya.
Para pemerhati lingkungan pun menyuarakan hal serupa. Mereka menilai bahwa tambang nikel bukanlah jalan yang tepat untuk kawasan yang telah lama dijaga sebagai surga ekowisata.
Investasi terbaik untuk Raja Ampat, menurut mereka, adalah pada konservasi, pendidikan, dan pariwisata berbasis masyarakat.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait