PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Penelitian lintas negara mengungkap kisah panjang perjuangan politik Islam dalam mendirikan sistem perbankan syariah di Indonesia. Hasil studi ini tak hanya memperkaya literatur akademik, tetapi juga memberi pemahaman mendalam atas dinamika sosial-politik yang melandasi tumbuhnya industri keuangan syariah di tanah air.
Riset ini digagas kolaborasi akademisi dari berbagai institusi, yakni Dr. Ahmad Dahlan dan Naerul Edwin Kiky Aprianto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Saizu Purwokerto, bersama Adam Voak (James Cook University), James Chin (University of Tasmania), dan Edward Mariyani-Squire (Western Sydney University, Australia).
Mereka menelusuri bagaimana semangat umat Islam dalam mendorong hadirnya ekonomi berbasis syariah sempat terpinggirkan pada era Orde Baru. Fokus pemerintah saat itu lebih diarahkan pada pembangunan fisik dan pertumbuhan industri yang banyak bergantung pada dana asing, sehingga aspirasi pendirian sistem keuangan syariah belum mendapat ruang berarti. Akibatnya, Indonesia tertinggal dari negara-negara Muslim lain seperti Malaysia dan Yordania dalam hal pengembangan bank syariah.
Namun, api perjuangan tak pernah padam. Awal 1980-an menjadi momentum penting saat tokoh-tokoh Muslim seperti Amin Aziz mulai menggulirkan wacana ekonomi Islam. Konferensi Ekonomi Islam Nasional di Bandung menjadi titik awal munculnya gagasan pendirian lembaga keuangan syariah meski baru sebatas ruang akademik.
Menembus Sekat Politik Orde Baru
Latar belakang politik saat itu turut mempersulit jalan. Dominasi Golkar dan kuatnya pengaruh kelompok abangan membuat aspirasi Islam kerap tersisih. Namun, sejumlah politisi Muslim seperti Akbar Tandjung mencoba menembus sistem dari dalam. Konsolidasi cendekiawan Muslim yang tergabung dalam ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) di bawah kepemimpinan BJ Habibie berhasil menjadi motor penggerak.
Upaya panjang itu membuahkan hasil pada 1992, ketika Bank Muamalat Indonesia resmi diluncurkan sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Pendirian ini menjadi tonggak sejarah, menandai lahirnya sistem keuangan Islam yang berlandaskan prinsip tanpa riba.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait