Sementara itu, Haramain Billady menekankan bahwa pemilihan Desa Panembangan sebagai lokasi program didasarkan pada potensi ekonomi dan wisata yang besar.
“Panembangan memiliki kekayaan lokal seperti Svarga Mina Padi, Tubing, pengelolaan ikan nila, hingga Mandi Uap Ala Kuda. Melalui program ini, kami berharap literasi dan inklusi keuangan masyarakat meningkat, sehingga berdampak positif terhadap kegiatan ekonomi di desa ini,” ujar Billady.
Rangkaian kegiatan Desa EKI Panembangan akan berlangsung selama lima bulan, mulai Juni hingga Oktober 2025. Selama periode tersebut, masyarakat akan mendapat berbagai bentuk edukasi, sosialisasi, dan pelatihan teknis seputar pengelolaan keuangan, pemanfaatan produk jasa keuangan, serta pengembangan usaha berbasis potensi lokal.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, OJK dan TPAKD berharap Desa Panembangan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat desa melalui inklusi keuangan yang berkelanjutan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait