Para peserta juga berkesempatan meninjau langsung kapal riset Blue Ocean 101 di Qingdao. Mereka diperlihatkan fasilitas dan peralatan canggih di kapal tersebut serta mendapatkan pemaparan mengenai metode riset bioekologi laut yang dilakukan oleh tim FIO.
Materi yang disampaikan meliputi eksplorasi biodiversitas laut dalam, aplikasi mikroorganisme laut untuk industri, serta pendekatan multi-omics dalam riset kelautan.
Dr. Riyanti menilai pelatihan ini sangat relevan dan strategis dalam mendukung eksplorasi sumber daya laut dalam di Indonesia. Menurutnya, potensi laut dalam Indonesia masih banyak yang belum tergali, baik dari segi keanekaragaman hayati maupun aplikasinya di sektor kesehatan dan pangan.
“Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat kapasitas riset kelautan Indonesia, sekaligus membuka peluang kolaborasi lanjutan. Harapannya, Unsoed dapat terus menjalin kerja sama dengan FIO dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya.
Melalui keikutsertaan dalam pelatihan ini, Unsoed menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu kelautan dan menjadikan riset sebagai jembatan diplomasi akademik antarnegara.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait