“Untuk teorinya terkait bidang Kimia Fisik, Kimia Organik, Kimia Anorganik, Kimia Analitik, dan Biokimia. Sementara itu, untuk praktikum meliputi Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan Kimia Analitik. Para siswa sudah menguasainya dengan baik. Mudah-mudahan bekal yang kami berikan bisa bermanfaat bagi para siswa saat berkompetisi di ajang IChO,” jelas Deana.
Ia menambahkan bahwa para peserta akan bersaing dengan talenta terbaik dari seluruh dunia. “Kompetitior mereka dari berbagai belahan dunia itu juga sama-sama mengirimkan talenta terbaik. Mudah-mudahan mereka bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Kami akan selalu mendukung dan mendoakan mereka untuk melakukan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Deana.
Salah satu anggota tim, Sultan El Shirazy dari SMA Negeri 17 Palembang, mengaku bahwa program pembinaan dari Puspresnas sangat membantu dalam mempersiapkan dirinya untuk menghadapi IChO.
“Sangat bermanfaat. Pembinaan ini dirancang untuk mempersiapkan kita mengikuti ajang IChO. Jadi sesuai dengan silabus IChO, kita dapat apa saja yang kita butuhkan. Insya Allah siap memberikan yang terbaik karena sudah dibekali berbagai materi dan praktikum,” ungkap Sultan.
Sementara itu, Bramantyo Abimanyu dari SMA Labschool Kebayoran menambahkan bahwa pelatihan yang ia jalani memberikan kepercayaan diri dalam menghadapi kompetisi tingkat dunia tersebut.
“Berkat pembinan ini saya menjadi lebih yakin dengan kemampuan saya untuk berkompetisi di ajang IChO,” kata Bramantyo.
IChO merupakan kompetisi sains tahunan yang mempertemukan siswa-siswa terbaik tingkat sekolah menengah di bidang kimia dari seluruh dunia. Setiap negara diperbolehkan mengirimkan maksimal empat peserta untuk mengikuti serangkaian pengetahuan dan keterampilan di bidang kimia. Tahun ini, lebih dari 90 negara turut ambil bagian dalam ajang IChO 2025 di Dubai.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait