PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Dalam beberapa waktu terakhir, netizen di media sosial kerap melontarkan kritik terhadap perparkiran di Kota Purwokerto. Bahkan, ada yang menjuluki "kota seribu parkir". Karena itulah, DPRD Jawa Tengah (Jateng) menaruh perhatian terhadap pengelolaan parkir.
Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Ari Nugraha mendesak Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk segera mengimplementasikan sistem digital dalam pengelolaan parkir.
Langkah ini dinilai krusial guna menekan potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memperbaiki ketertiban lalu lintas yang kian terganggu oleh maraknya parkir liar.
“Parkir jangan semata dilihat sebagai sumber retribusi, tapi juga sebagai instrumen penataan kota,” tegas Setya dalam pernyataannya, Kamis (10/7/2025).
Ia menilai, selama ini sistem parkir di Banyumas belum berjalan optimal, baik dari aspek zonasi, pengawasan, hingga pencatatan pendapatan. Kelemahan sistem manual dan ketiadaan integrasi digital disebut menjadi celah utama terjadinya kebocoran.
Menurutnya, digitalisasi merupakan solusi jangka panjang yang harus diiringi dengan kesiapan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, serta edukasi kepada masyarakat.
Ia juga menanggapi positif wacana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Parkir oleh Pemkab Banyumas, namun mengingatkan agar tidak sebatas menjadi formalitas tanpa strategi matang.
“Satgas harus lahir dari evaluasi yang menyeluruh, dengan komitmen kuat antar-pihak. Tanpa itu, hasilnya akan nihil,” ujar Ari.
Ari menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan sektor perparkiran yang selama ini banyak melibatkan pihak-pihak nonformal dengan akuntabilitas rendah.
Bagi Ari, reformasi pengelolaan parkir harus berorientasi pada transparansi dan peningkatan PAD. “Kalau ingin PAD naik, maka tata kelola parkir harus dibenahi secara serius dan profesional,” tandasnya.
DPRD Jateng, lanjutnya, siap mendukung penuh langkah-langkah reformasi tersebut, karena sektor ini menyimpan potensi besar yang belum tergarap maksimal.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait