"UMP mendukung hidup sehat, melestarikan alam, dan memperkenalkan Banyumas sebagai destinasi wisata dan pendidikan. Kami ingin Purwokerto menjadi tujuan kunjungan, bukan hanya karena alamnya, tapi juga karena ekosistem pendidikannya," kata Prof. Jebul.
Ia juga menyampaikan bahwa UMP ingin menjadi kampus yang ramah terhadap pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM). Dengan kehadiran ratusan peserta dan pengunjung, diharapkan roda ekonomi lokal turut bergerak.
“Kita harap kehadiran banyak orang bisa mendukung UMKM. Dan dengan orang berlari sambil menikmati alam, mereka akan lebih mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Menurut Prof. Jebul, tak hanya menyelenggarakan event, UMP juga melibatkan langsung mahasiswanya. Dari mahasiswa kedokteran, keperawatan, hingga fisioterapi turut ambil bagian dalam pengelolaan kesehatan peserta.
“Kami libatkan mahasiswa Ilmu Kesehatan dan Olahraga. Mereka membantu mulai dari pra-event hingga hari H, termasuk dalam pelayanan medis dan penanganan cedera,” ujar Prof. Jebul.
Untuk menjamin keselamatan, panitia bekerja sama dengan Klinik Wisnu Husada, unit layanan kesehatan milik UMP. Seluruh peserta wajib mengikuti skrining kesehatan sebelum diizinkan mengikuti lomba, terutama untuk kategori 30K.
Baturraden Forest Run 2025 menawarkan pengalaman lebih dari sekadar olahraga. Peserta bisa menikmati keindahan alam, kuliner lokal, hingga keragaman budaya Banyumas.
“Lari di alam terbuka memberikan banyak manfaat. Selain menyehatkan, ini juga bentuk wisata mata dan rasa, melihat pemandangan yang indah dan mencicipi kuliner khas Purwokerto,” pungkas Prof. Jebul.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
