“Tim berangkat pukul 17.45 WIB melalui jalur Bambangan dan berhasil mencapai Pos 4 pada pukul 21.11 WIB, di mana tim bertemu porter yang sebelumnya mendampingi korban,” jelas Abdullah.
Setelah berkoordinasi, tim melanjutkan perjalanan ke Pos 5 untuk membawa korban turun. Suasana hening malam pegunungan hanya ditembus suara langkah kaki dan instruksi singkat dari petugas. Dengan pencahayaan terbatas dari lampu kepala dan cuaca dingin yang menusuk, proses evakuasi memerlukan konsentrasi penuh.
Perjalanan turun membawa korban berlangsung lambat. Selain medan yang sulit, tim harus memastikan jenazah tetap aman dan tidak mengalami cedera tambahan selama perjalanan.
Baru pada pukul 00.30 WIB, korban tiba di View Slamet, titik yang bisa dijangkau kendaraan. Di lokasi tersebut, tim kepolisian melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah. Selanjutnya, korban dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Purbalingga untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Dengan selesainya evakuasi, operasi SAR dinyatakan resmi ditutup. Semua unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing,” ujar Abdullah.
Gunung Slamet, yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu gunung favorit pendaki di Jawa Tengah.
Jalur Bambangan di Kabupaten Purbalingga dikenal sebagai rute paling ramai dan relatif aman, tetapi tetap menyimpan risiko tinggi, terutama bagi pendaki yang tidak mempersiapkan kondisi fisik dan kesehatan dengan baik.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait