CILACAP, iNewsPurwokerto.id – Pelestarian penyu yang dilakukan Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, terus moncer kiprahnya.
Sejak berdiri pada 2019, penangkaran yang dipimpin Jumawan ini telah mengumpulkan sekitar 7.800 butir telur penyu, dengan lebih dari 4.000 ekor tukik berhasil dilepasliarkan ke laut.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, Jumawan, mengungkapkan bahwa pada awal pendirian, tidak semua nelayan bersedia menyerahkan telur penyu yang ditemukan. Alasannya, telur tersebut memiliki nilai ekonomi dan kerap dijadikan bahan konsumsi.
“Ketika menemukan telur penyu, ada yang mencucinya untuk dijual. Saat sampai ke kami, kondisinya sudah tidak optimal sehingga tingkat keberhasilannya rendah,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Seiring waktu, pendekatan dan sosialisasi rutin membuahkan hasil. Para nelayan kini mulai menyerahkan telur penyu yang mereka temukan. Tim konservasi juga melakukan patroli untuk memastikan telur penyu tetap aman, sekaligus memberikan edukasi bahwa keberadaan penyu menjadi indikator kelimpahan ikan di laut.
Jumawan menegaskan, konservasi penyu adalah investasi jangka panjang. “Tukik yang dilepas sekarang baru akan kembali bertelur sekitar 15–20 tahun lagi. Hasilnya memang tidak instan, tapi ini adalah warisan alam untuk generasi mendatang,” katanya.
Kemajuan konservasi Nagaraja tidak lepas dari dukungan Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah sejak akhir 2020.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait