BANJARNEGARA, iNews.id - Dawet Ayu Banjarnegara, dinobatkan sebagai minuman tradisional terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020.
Tidak hanya di daerah asalnya Banjarnegara, dawet ayu akan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di daerah lain, terutama di seputaran Jawa tengah.
Mengar kata dawet, hampir sebagian orang bakal langsung terbayang es dawet ayu Banjarnegara yang segar itu. Tapi tahukah kamu, bagaimana sejarah kenapa minuman khas Banjarnegara ini diberi nama dawet ayu hingga menjadi minuman tradisional yang begitu populer di mana-mana?
Sebagaimana dikutip dari wanayasa.banjarnegarakab.go.id, ada beberapa versi sejarah kenapa nama dawet ayu disematkan pada nama minuman tradisional Banjarnegara tersebut.
Berawal dari Lagu
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara, Tjundaroso mengatakan, dawet ayu Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul "Dawet Ayu Banjarnegara”.
Pada tahun 1980-an, lagu itu dipopulerkan kembali oleh grup seni calung dan lawak Banyumas, Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an.
Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas, mengenal dawet asal Banjarnegara dengan sebutan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
Pedagang Cantik
Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Ahmad Tohari, budayawan Banyumas mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20.
Generasi ketiga pedagang itu, sangat terkenal karena parasnya yang cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
Keterangan Tohari juga sejalan dengan cerita dari tokoh masyarakat Banyumas, KH Khatibul Umam Wiranu. Menurutnya, nama dawet ayu awalnya muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu dan dahulu mereka tinggal di Kelurahan Rejasa, Banjarnegara.
Itulah beberapa versi sejarah kenapa minuman tradisional Banjarnegara ini disebut dawet ayu.
Editor : BayuSasongko
Artikel Terkait