Sebagai upaya percepatan penanganan bencana tanah longsor tersebut, BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan kaji cepat situasi dan dampak, monitoring, berkoordinasi dengan instansi terkait guna pendirian tenda darurat untuk pengungsian dan dapur umum serta pembersihan material. Mengingat luasnya cakupan longsoran dan banyaknya titik lokasi terdampak, tim gabungan membutuhkan bantuan alat berat guna melakukan pembersihan hingga proses pemulihan.
Waspada dan Anrisipasi Bencana Susulan
Wilayah Desa Kutabima yang berjarak kurang lebih 24 kilometer dari Kecamatan Cimanggu atau 92 kilometer dari pusat kabupaten di Kota Cilacap memiliki topografi berupa perbukitan yang rawan longsor dengan kategori sedang hingga tinggi apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sebagaimana menurut hasil kajian InaRisk BNPB.
Kondisi jalan menuju Desa Kutabima yang berkelak-kelok dan naik turun bukit, ditambah kerusakan separuh jalan dari Cileumeuh ke Kutabima akan lebih sulit diakses apabila terjadi hujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap hingga Minggu (3/4).
Sebagai antisipasi adanya bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai, pemantauan tebing maupun perbukitan yang berpotensi longsor.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng perbukitan atau tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait