UT Purwokerto melalui kehadirannya menegaskan komitmen mendukung pelestarian budaya sekaligus pendidikan inklusif. Direktur UT Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, S.Si., M.Si., menekankan bahwa partisipasi UT bukan sekadar sebagai tamu, melainkan bagian dari jaringan akademik yang siap bersinergi dengan pesantren.
“Kami melihat sarasehan ini sebagai ruang kolaborasi untuk memperluas kerja sama dalam pelatihan, workshop kebudayaan, hingga mendukung kreativitas santri. UT juga siap mengoptimalkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) agar menjadi medium fleksibel bagi santri dan masyarakat pesantren yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi,” tuturnya.
Lebih jauh, UT Purwokerto juga berkomitmen mendorong produksi serta publikasi karya budaya lokal melalui penelitian dan kerja sama akademik lintas lembaga. Kehadiran UT diharapkan memberi manfaat ganda, memperluas akses pendidikan bagi santri serta memperkuat identitas budaya lokal sebagai bagian integral kekayaan nasional.
“Universitas Terbuka Purwokerto berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dengan lembaga keagamaan, pesantren, dan pemangku kepentingan budaya lainnya, agar pendidikan dan budaya dapat tumbuh bersama sebagai fondasi pembangunan karakter bangsa,” pungkas Prasetyarti.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait