Di Purwokerto Selatan, longsor dilaporkan terjadi di Kelurahan Tanjung, tepatnya di lereng Jalan Veteran arah barat perempatan Tanjung. Kecamatan Gumelar menjadi salah satu wilayah paling terdampak dengan lima titik longsor yang tersebar di Desa Karangkemojing dan Desa Samudra Kulon.
Longsor juga terjadi di Desa Cirahab dan Desa Dermaji di Kecamatan Lumbir. Di Somagede, material longsor mengancam lingkungan sekitar SDN 2 Somagede dan Grumbul Planjan. Sementara itu, di Purwokerto Barat, dapuran bambu yang longsor di Kelurahan Pasir Kidul sempat menutup aliran sungai.
Sayap jembatan yang menghubungkan Karanglewas Kidul–Karanglewas Lor juga dilaporkan mengalami longsor. Di Kembaran, dua titik longsor terjadi di Desa Dukuhwaluh dan Desa Ledug. Wilayah Karanglewas turut terdampak longsor di Desa Kediri.
Kecamatan Patikraja mencatat tiga titik longsor di Desa Karangendep dan Desa Sawangan Wetan. Longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Binangun, Kecamatan Banyumas. Di sisi barat, Kecamatan Ajibarang melaporkan pergerakan tanah di Desa Lesmana, sementara Sumpiuh mencatat dua titik pergerakan tanah di Desa Ketanda.
Kecamatan Kemranjen mengalami longsor di Desa Kedungpring, disusul Kedungbanteng yang mengalami longsor di Desa Dawuhan Wetan—dengan tanggul bendungan Duku yang jebol, serta di Desa Baseh. Di Baturraden, longsor melanda bagian timur Perumahan Saphire di Desa Rempoah.
BPBD Banyumas melalui Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) saat ini tengah melakukan kaji cepat, pendataan, serta koordinasi dengan Dinas terkait dan aparat wilayah untuk menindaklanjuti laporan-laporan tersebut.
"Beberapa lokasi yang mengalami dampak cukup parah telah dilakukan penanganan darurat, terutama di Pasir Kidul, Dukuwaluh, dan Karanglewas Lor, untuk memastikan tidak ada korban jiwa serta memulihkan akses warga," kata Andi.
BPBD juga mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor maupun bantaran sungai untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Intensitas hujan di Banyumas diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, sehingga potensi bencana susulan masih sangat mungkin terjadi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
