JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan terkini terkait rangkaian bencana hidrometeorologi basah yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Hingga Jumat (28/11/2025), ribuan warga terdampak, ratusan rumah rusak, serta puluhan korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Rabu (26/11/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi faktor utama kejadian beruntun di berbagai daerah tersebut.
Banjir Meluas di Sumatera Utara
Kejadian pertama tercatat di Kota Binjai, Sumatera Utara, pada Rabu (26/11) malam. Hujan deras menyebabkan tiga sungai—Bingai, Mencirim, dan Bangkatan—meluap dan menggenangi 21 kelurahan di lima kecamatan. Sebanyak 5.818 KK atau 19.349 jiwa terdampak. BPBD Kota Binjai telah mendirikan dapur umum, pos pengungsian, serta menurunkan personel untuk pelayanan kesehatan dan evakuasi.
Di Kota Tebing Tinggi, banjir kembali terjadi pada Kamis (27/11/2025) akibat naiknya debit Sungai Padang dan Bahilang. Banjir ini berdampak pada 26 kelurahan di lima kecamatan, dengan total 13.337 jiwa terdampak dan 4.080 rumah terendam. BPBD setempat melakukan pemantauan, pengkinian data, dan evakuasi warga.
Sementara itu, Kabupaten Serdang Bedagai juga dilanda banjir dengan ketinggian 10–60 cm yang memengaruhi 186 KK dan merendam lahan perkebunan seluas 80 hektare serta 60 hektare lahan hortikultura.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
