UMP Beri Dukungan Penuh bagi Mahasiswa Aceh dan Sumatera yang Terdampak Bencana

Arbi Anugrah
UMP Beri Dukungan Penuh bagi Mahasiswa Aceh dan Sumatera yang Terdampak Bencana. Foto: Arbi Anugrah

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) memberikan dukungan khusus bagi mahasiswa asal Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana alam. Sekitar delapan mahasiswa mendapat fasilitas makan gratis hingga pembebasan biaya kuliah selama dua semester, Jumat (12/12).

Kebijakan ini diberikan untuk meringankan beban para mahasiswa yang sejak beberapa minggu terakhir tidak lagi menerima kiriman uang dari keluarga mereka di kampung halaman.

Salah satu mahasiswa yang terdampak adalah Asra Sirjani, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan asal Kabupaten Bireuen, Aceh. Ia mengaku komunikasi dengan keluarga masih berjalan, namun sangat terbatas karena kondisi jaringan.

“Komunikasi dengan keluarga bisa tapi masih terbatas, paling chat, kalau untuk telepon sinyalnya masih jelek. Dari sana ngabarin alhamdillah untuk semuanya selamat cuma dari sana minta doa saja yang terbaik. Saya dua bersaudara,” ungkap Asra kepada wartawan.

Asra mengatakan bahwa meski dirinya menerima perhatian dari UMP, ia berharap bantuan lebih banyak dialokasikan untuk warga di daerah asalnya yang masih kesulitan.

“Mungkin dari bantuan saya berharapnya bantuan untuk warga daerah di sana saja, karena masih banyak yang kelaparan, untuk ekonominya masih belum lancar," jelasnya.

Ia mengungkapkan rasa senang dengan kampus yang mengadakan kegiatan untuk bisa membantu masyarakat di Aceh. Meski demikian, ia juga mengatakan jika keluarganya ikut terdampak bencana dan saat ini masih mengungsi.

Asra juga menjelaskan bahwa kiriman uang bulanan dari keluarganya terhenti total.

“iya kiriman (uang bulanan) terhambat, saya kontak-kontak temen-temen paling pinjam uang sebentar untuk bertahan hidup selama kuliah di Purwokerto. Tentunya saya berterima kasih, apalagi saya yang sudah dua minggu lebih tidak ada kiriman dari orang tua, ini sangat membantu,” ujarnya.

Hal serupa dialami Fariha Salsabila, mahasiswa Prodi Anestesi Fakultas Kesehatan. Mahasiswi asal Kabupaten Bandar Meriah, Aceh Tengah, yang sudah satu tahun tinggal di Purwokerto itu mengatakan komunikasi dengan keluarganya juga terhambat.

“Kontak dengan orang tua terakhir sekitar dua minggu lalu, sekarang bisa kontak keluarga tapi jaringan pakai starlink terus ada waktunya, jadi kadang terputus sendiri, makanya untuk sekarang ngobrol sama orang di rumah itu belum bisa leluasa gitu sama orang tua, nanya kabar juga sebatas kabar dan tidak bisa nanya lebih lagi,” ujar Fariha.

Karena tidak ada kiriman uang dari orang tua, ia terpaksa berhemat dan mengandalkan tabungan kecil miliknya.

“Saya berusaha hemat-hemat, terus ada untungnya saya punya sedikit tabungan, jadi bisa membantu sedikit-sedikit, karena buat pinjem ke temen juga ada rasa tidak enaknya, takutnya nanti dia nya butuh dan kita belum bisa bayar, untuk teman yang membantu ada beberapa,” tambahnya.

Rektor UMP, Prof. Dr. Jebul Suroso, menyampaikan bahwa kampus menunjukkan empati dan aksi nyata untuk membantu mahasiswa yang berada jauh dari keluarga dan terdampak situasi bencana.

“Jika simpati empati ke bencana, UMP juga demikian, kita menggalakkan donasi dan sebagainya, keluarga UMP mendoakan saudara-saudara kita, bapak ibu kalian semua di sana dalam kondisi baik-baik dan segera membaik, proses rehabilitasi. kita UMP sudah mengirim tenaga sosial sosial dalam rangka rehabilitasi pascabencana,” ujarnya.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network