Puasa Syawal ataukah Puasa Qadha Ramadan yang Didahulukan, Begini Penjelasannya

Vitrianda Hilba Siregar
Puasa Syawal atau puasa qadha Ramadan yang perlu didahulukan? (Foto: Ilustrasi/ Shutterstock)

صيام ستة أيام من شوال فإنها مرتبطة برمضان ولا تكون إلا بعد قضائه، فلو صامها قبل القضاء لم يحصل على أجرها

Puasa 6 hari di bulan syawal memaliki kaitan dengan ramadhan, sehingga tidak dilaksanakan kecuali setelah mengqadha utang ramadhan. Jika ada orang yang berpuasa sebelum mengqadha utangnya, dia tidak mendapatkan janji pahala seperti puasa setahun.

Selanjutnya, Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan hadis di atas. Kemudian, beliau melanjutkan, 

ومعلوم أن من عليه قضاء فإنه لا يقال: إنه صام رمضان حتى يكمل القضاء

Dan kita tahu bersama bahwa orang yang masih memiliki utang puasa, dia tidak dikatakan, ‘telah menyelesaikan puasa ramadhan’, sehingga dia menyempurnakan qadha ramadhan. [Liqa’at Bab Al-Maftuh, Volume 5, no. 5].

"Karena itu, bagi Anda yang ingin mendapatkan keutamaan berupa pahala puasa selama setahun, yang harus anda lakukan adalah mengqadha ramadhan terlebih dahulu, kemudian puasa 6 hari di bulan Syawal," ujarnya sebagaimana dikutip dalam lama Konsultasisyariah pada Sabtu (15/5/2021) 

Bolehkah mengakhirkan qadha puasa Ramadhan?

Jawabannya boleh, dan waktunya selama setahun sampai datang ramadhan berikutnya. Hanya saja, untuk bisa mendapatkan pahala puasa setahun sebagaimana yang dijanjikan dalam hadis Abu Ayub di atas, disyaratkan dia harus menyelesaikan puasa ramadhan, kemudian diikuti dengan puasa 6 hari di bulan syawal.

Allahu a’lam

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network