BANYUMAS, iNews.id - Nini Rikem yang saat ini menginap di rumah nini War, tak bisa tidur dan terus memikirkan kaki Tupon yang ia tinggal di rumah bersama dengan anaknya.
Kisah kehidupan kaki Tupon dengan nini Rikem di tuangkan dalam cerita Banyumasan berjudul 'Bali Ngumah' yang ditulis dengan bahasa Banyumasan episode lima.
Cerita berlanjut dari masalah yang berkaitan dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Kisah ini diangkat dari cerita di kehidupan masyarakat Banyumas. Salah satunya dengan dialek ngapak Banyumasan atau basa Panginyongan, yang merupakan bahasa Jawa Tengah dari wilayah Barat.
Bahasa Jawa dialek Banyumasan terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah eks-Keresidenan Banyumas.
Jalan cerita Banyumasan ini bersambung setiap episodenya, dan tayang setiap Senin dan Kamis yang ditulis dengan menggunakan bahasa Ngapak.
Dalam ceritanya kali ini mengkisahkan jika Nini Rikem yang tengah menginap di rumah nini War, tak bisa tidur. Hal serupa ternyata juga dialami oleh kaki Tupon, ia tak bisa tidur karena memikirkan nini Tupon yang hingga malam tiba belum juga kembali.
Tiba-tiba saja, saat mentari pagi masih bersembunyi, nini Rikem pulang ke rumah. Kaki Tupon yang saat itu baru saja tertidur pun mendadak bangun. Dua sejoli itu pun akhirnya kembali bertemu dan saling mengutarakan isi hatinya di kamar.
Saat sedang asyiknya mengobrol, tiba-tiba saja tempat tidur mereka ambruk. Nini Rikem kemudian memberikan sejumlah uang kepada kaki Tupon dan meminta agar tempat tidur itu diperbaiki oleh kaki Wardi. Selengkapnya seperti dirangkum iNews Purwokerto, Senin (23/5/2022) :
Wengi rasane sue ora gagian esuk. Nini Rikem ora betah nginep neng umaeh nini War, pelang-pelong ndelengna wuwungan bae.
"Rika lagi ngapa Maa... apa ora nana inyong rika teyeng turu ngleder, inyong tah deneng kemutan rika bae Maa. Inyong jane ya salah, lunga ora pamit karo rika. Enggane rika ora gawe kesuh inyong ya ora bakalan lunga sekang ngumah."
Nini Rikem ngomong dewekan neng mbatin. Posah-pasehan ora teyeng merem bae.
Ora adoh karo sing dialami kaki Tupon, wis meh lingsir wengi urung teyeng merem.
"Rika lagi neng ndi Yung... senajan neng ngumah sering gawe gegoh, tapi ora katon sedina sewengi koh inyong ora teyeng turu."
"Sapa kue... rika bali sih Yung..."
Kaki Tupon menyat metu njaba, wong lawange ana sing ndodog sekang njaba. Kaki Tupon bukak lawang sing di cengkolak.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait