get app
inews
Aa Read Next : 264 Pelajar Purbalingga Bersaing Ketat Ikuti Seleksi Paskibraka 2024

Bandara Jenderal Besar Soedirman, Digagas Ayahnya, Terealisasi Saat Bupati Dijabat Anaknya

Selasa, 01 Juni 2021 | 17:57 WIB
header img
Bandara JBS, sebuah mimpi 15 tahun lalu yang kini jadi kenyataan. (Foto: Elde Joyosemito)

PURBALINGGA, iNews.id- Tahun 2006 silam, barangkali masih banyak orang yang nyinyir dengan adanya ide mengenai sebuah bandara di Purbalingga. Kota itu kecil, mana mungkin akan dibangun bandara? Begitu pertanyaan yang muncul. Namun, Triyono Budi Sasongko yang waktu itu menjadi Bupati Purbalingga tak pernah surut merealisasikan ide dan mimpinya. Dia sangat cemerlang melihat celah bahwa Lapangan Udara (Lanud) Wirasaba dapat dikembangkan menjadi bandara komersial.

Mimpi 15 tahun itulah yang kini menjadi kenyataan. Menariknya, ide tahun 2006 digagas oleh Triyono yang tak lain adalah ayah dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Mimpi ayahnya yang menjadi kenyataan di masa kepemimpinan anaknya.

Tiwi, panggilan dari Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan bahwa bandara merupakan cita-cita masuyaralat sejak lama. “Hari ini bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila mencatatkan penorehan sejarah bagi kabupaten Purbalingga. Mimpi besar yang dirintis dari 15 tahun lalu, hari ini benar-benar terwujud,”kata Tiwi.

Purbalingga tidak akan egois. Tiwi menegaskan bahwa bandara ini tidak hanya untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga. “Bandara ini dibuat tidak hanya untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, tapi juga bagi masyarakat kabupaten di Jawa Tengah bagian selatan,”ujarnya.

Di tempat yang sama, PT Angkasa Pura II (Persero) mengumumkan aktifnya Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga mulai hari ini 1 Juni 2021. Aktifnya bandara guna menyambut operasional penerbangan komersial perdana pada 3 Juni 2021. “AP II telah memenuhi mendapatkan Sertifikat Bandara Udara (SBU) Nomor 0163/SBU-DBU/IV/2021 selaku operator Bandara Jenderal Besar Soedirman sesuai dengan ketentuan PM 83 Tahun 2017 tentang Bandar Udara (Aerodrome),” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin.

Berbagai macam persyaratan telah terpenuhi. Mulai dari fasilitas yang sesuai dengan standar teknis, dokumen pengoperasian bandara, program keamanan bandara dan lainnya.  “Sejalan terbitnya izin dari Kementerian Perhubungan, dengan ini saya nyatakan bahwa  mulai 1 Juni 2021 Bandara Jenderal Soedirman dalam status In Active Operation,”ujarnya.

Fasilitas sisi udara yang telah siap 100% adalah runway 1.600 x 30 meter dan apron 69 x 103 meter untuk melayani pesawat ATR-72 serta fasilitas PKP-PK kategori 5. Fasilitas  standar pelayanan bandara juga tersedia di terminal penumpang seluas 20 x 20 meter.

Pada hari ini, 1 Juni, juga dilakukan simulasi menyambut pengoperasian perdana penerbangan komersial termasuk proving flight yang dilakukan Citilink. Simulasi yang dilakukan berkali-kali ini supaya bandara dapat memenuhi ketentuan khususnya terkait waktu proses pelayanan di setiap titik layanan.

Adapun hasil simulasi operasional bandara yang telah dilakukan beberapa kali termasuk hari ini menggunakan proving flight QG-1856, proses keberangkatan membutuhkan waktu 14 menit dari titik awal layanan bandara. Sementara proses sejak penumpang mendarat hingga keluar terminal membutuhkan waktu 30 menit. “Dari simulasi yang dilakukan, layanan di Bandara Jenderal Besar Soedirman telah memenuhi ketentuan sesuai PM 178 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa,” ujar Muhammad Awaluddin.

Direktur Utama Citilink Juliandra mengatakan bahwa Citilink menjadi maskapai pertama yang mencatat sejarah melakukan penerbangan komersial di Bandara Jenderal Besar Soedirman. “Insya Allah nantinya akan beroperasi secara komersial di tanggal 3 Juni 2021 mendatang. Pada hari ini, Citilink melakukan simulasi terakhir untuk memastikan kesiapan seluruh operasional penerbangan penumpang di Bandara Jenderal Besar Soedirman, sehingga pada saat tanggal 3 Juni 2021 pelayanan yang diberikan baik oleh Citilink maupun stakeholders lainnya sudah maksimal,”jelas dia.

Citilink mengoperasikan rute Surabaya – Purbalingga dan Jakarta (HLP) – Purbalingga dua kali seminggu pada Kamis dan Sabtu menggunakan ATR 72-600. Bandara Jenderal Besar Soedirman dibangun dari awal di atas lahan kosong oleh AP II sejak  tiga tahun lalu dan akan terus dikembangkan hingga memiliki terminal penumpang  berkapasitas 300.000 penumpang per tahun.

 

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut