Jalur kereta api rute Purwokerto-Wonosobo sepanjang 92,1 kilometer (km). Jalurnya melalui kota Purwokerto, Sokaraja, Banjarsari, Purwareja Klampok, Banjarnegara, dan Wonosobo (ke arah timur).
Ada juga jalur KA cabang cabang Banjarsari – Purbalingga sepanjang 7 km diresmikan pengoperasiannya pada tahun 1900. “SDS juga membangun jalur kereta api juga menghubungkan Purwokerto-Patikraja-Sampang-Maos (ke arah selatan) sepanjang 29 km dan diresmikan pengoperasiannya pada tahun 1896,”demikian dituliskan dalam heritage KAI tersebut.
Pada awalnya, jalur terlebih dahulu untuk uji coba pengangkutan barang milik Pemerintah Hindia Belanda. Untuk selanjutnya, selain mengoperasikan gerbong barang, perusahaan ini juga mengoperasikan kereta penumpang bagi masyarakat umum. Kereta api yang melintas rute ini ternyata sangat diminati oleh masyarakat Banyumas sebagai sarana transportasi yang efektif dan murah.
Memang, perusahaan swasta besar yang paling berkepentingan dan paling banyak menggunakan jasa KA adalah perusahaan gula. Dengan beroperasinya KA, maka seluruh muatan milik pabrik gula diangkut dengan KA.
Barang-barang milik pabrik gula yang diangkut dengan kereta api antara lain perlengkapan pabrik seperti batu gamping, mesin, barang logam, bahan bakar dan pembungkus gula.
Bahkan, pemerintah Hindia Belanda sudah memikirkan transportasi lainnya untuk saling terhubung. Misalnya, perlengkapan perkebunan tebu seperti bibit dan pupuk. Barang-barang tersebut semuanya didatangkan dari luar Banyumas, bahkan dari luar negeri. Sementara keluar dari wilayah Banyumas misalnya gula dan sirup tebu.
KA membawa barang-barang ini dibawa ke Pelabuhan Cilacap untuk selanjutnya dikapalkan ke luar negeri. Atau barang-barang tersebut dibawa ke Stasiun Maos untuk selanjutnya di angkut oleh kereta api milik perusahaan Staats Spoorwegen (SS) ke Batavia (Jakarta).
Editor : EldeJoyosemito