Salah satunya, kelompok bersenjata pimpinan Proferio Mauklau. Padahal sebelumnya, pejuang Fretilin keturunan Arab ini sempat bertahan dan memberikan perlawanan sengit. Mereka yang menyerahkan diri kemudian ditampung di pos milik TNI AD yang biasa dilewati Nanok.
Suatu hari, Nanok mampir dan tidak sengaja bertemu Mauklau. Keduanya pun terlibat pembicaraan. Satu hal yang membuat Nanok kaget adalah pernyataan Mauklau yang mengatakan bahwa dia sebenarnya bisa membunuh Nanok ketika bersama pasukannya melintasi sebuah medan. Mauklau kemudian menceritakan ciri-ciri pasukan Nanok yang kemudian dibenarkannya.
“Bagaimana caranya?” Tanya Nanok
“Saya bisa lihat bapak tapi bapak tidak bisa lihat saya,” jawab Mauklau.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta