BANYUMAS, iNews.id - Atlet peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Atinna Nur Kamila Intan Bahtiar (23), mendapat sambutan meriah saat pulang ke desanya. Bahkan Atina merupakan warga Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas diarak keliling Desa.
"Tidak menyangka bakal seperti ini, terima kasih kepada seluruh warga Pangebatan saya cuma bisa mengucapkan terimakasih sebanyak banyaknya," kata Atina kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Atinna merupakan atlet kontingen Provinsi Jawa Tengah. Dia bertanding di cabang olahraga lempar lembing putri.
Tak cuma meraih medali emas, saat berlaga di PON Papua, Atinna juga memecahkan rekor PON dan rekor nasional atas namanya sendiri dengan berhasil melakukan lemparan sejauh 51,26 meter dan memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri 50,46 meter yang dicetak dalam kejuaraan nasional 2019.
"Kemarin saya dapat lempar (sejauh) 51,26 meter, rekor sebelumnya dari Bali 47,90 kalau tidak salah, ini rekor nasional dan rekor PON. Rekor nasional atas nama saya sendiri dari 50,46 meter, menjadi 51,26 meter," jelasnya.
Atina merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya Ahmad Mahful sidik merupakan seorang buruh bangunan dan ibunya, Soimah, seorang ibu rumah tangga. Dukungan orang tuanya menjadi semangat untuk Antika meraih prestasi.
"Berkat ibu yang selalu mendoakan, support, selalu menenangkan dari orang tua sangat berpengaruh," katanya.
Memang sejak Sekolah Dasar (SD), Atika mengaku sudah menyukai olah raga, bahkan semenjak SD dia sudah meraih prestasi hingga tingkat Nasional. Saat ini, Atika sendiri masih menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang (UNNES) semester 9, jurusan Ilmu Kepelatihan Olahraga.
"Saya sudah suka olahraga sejak mulai SD, alhamdulillah sudah sampai event nasional, SMP juga sampai event nasional, lalu SMA pernah menjuarai asean school nomor satu juga. Lalu kemarin 2019, ikut serta dengan Sea Games di Filipina dan Alhamdulillah sekarang PON nomor satu," katanya.
Semenjak kecil, dia mengaku dikenalsebagai anak yang tomboi, dia juga sering membantu ayahnya mengaduk semen dan pasir untuk bahan bangunan.
"Iya memang suka bantu bantu, sudah kuat sejak kecil, kadang ngaduk semen ikut dengan bapak," ujarnya.
Kepala Desa Pangebatan, Agustus Suroto mengatakan jika penyambutan Atina sebagai peraih medali emas merupakan bentuk rasa bangga dan syukur. Penyambutan ini diharapkan menjadi motivasi bagi anak anak muda di Desa tersebut.
Atina Nur Kamila Intan diarak keliling Desa (Foto: Aryo Rizqi/iNews.id).
Kepala Desa Pangebatan Agus Suroto mengatakan, pemerintah desa bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) sengaja membuat acara penyambutan sebagai apresiasi atas keberhasilan Atinna di ajang PON Papua.Penyambutan ini diharapkan menjadi motivasi bagi anak anak muda di Desa tersebut.
"Penyambutan ini sebagai rasa bangga, rasa syukur atas keberhasilan putra daerah, anak Desa Pangebatan, telah meraih medali emas serta memecahkan rekor nasional lempar lembing. Mudah mudahan ini jadi motivasi dan lecutan bagi generasi muda untuk bisa berprestasi, karena dari keluarga sederhana bisa berprestasi sampai tingkat nasional mewakili Jawa Tengah," jelasnya.
Setelah diarak keliling desa, Atinna direncanakan bertemu dengan Bupati Banyumas Achmad Husein di pendapa kabupaten.
Editor : Arbi Anugrah