Ia pun mulai mengikuti kebiasaan teman-teman Muslim-nya yakni dari berpuasa, sholat, hingga mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, meski masih mengidentifikasi dirinya sebagai Kristen.
Dr Jerald Dirks mengaku saat itu masih belum bisa melepas identitasnya sebagai umat Kristen dan selalu menajawab bertele-tele ketika ditanya soal agamanya.
"Kalau ditanya apakah aku percaya Tuhan Yang Maha Esa? Tentu. Kalau ditanya apakah aku percaya Nabi Muhammad adalah utusan Allah? Ya. Tapi kalau ditanya apakah aku Islam? Tidak, aku masih Kristen," ungkapnya.
Namun semua itu berubah ketika ia pergi ke Timur Tengah. Hanya bisa berbicara sedikit bahasa Arab, Dr Jerald Dirks cuma bisa berkata "Ya" dan "Tidak" ketika menjawab pertanyaan.
Ia pun diajak pergi ke perkampungan pengungsi Palestina, kemudian bertemu dengan seorang tua yang bertanya apakah dirinya beragama Islam.
Tidak bisa menjawab secara bertele-tele seperti biasanya, Dr Jerald Dirks pun menjawab "Ya" dan sejak saat itu resmi memeluk agama Islam.
LIHAT JUGA: Kisah Dr Jerald Dirks dari Amerika Jadi Mualaf Gara-Gara Kuda Arab
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta