SEJARAH keberadaan Tanjung Priok tak bisa dilepaskan oleh dua nama jawara yaitu Lagoa dan Haji Tjitra bin Kidang. Mengutip Sejarah Jakarta keduanya menguasai Tanjung Priok sekitar tahun 1920 dan 1950an. Lagoa merupakan tokoh masyarakat Bugis yang bernama asli Labuang De Passore.
Haji Tjitra bin Kidang namanya malang melintang sebagai penguasa penguasa Pelabuhan Tanjung Priok sejak akhir tahun 1920an yang direbutnya melalui pertarungan sengit dengan jago yang juga berasal dari Banten.
Kedua jagoan berbeda etnis ini sempat bertikai memperebutkan wilayah kekuasaan. Nama keduanya kala itu mengisi pemberitaan di koran-koran Ibu Kota.
Perseteruan dua jago tersebut berakhir dengan cerita bahagia. Kedua jagoan ini menjadi juru perdamaian peredam konflik di antara kelompoknya, bahkan dengan komunitas etnis lainnya.
Puncaknya saat ditandai dengan diangkatnya Lagoa menjadi menantu oleh Haji Tjitra bin Kidang sebagai wujud perdamaian dan persaudaraan antara etnis Banten dan Bugis-Makassar di Tanjung Priok.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta