Namun berkat kegigihannya, Johnny berhasil mengembangkan kembali bisnis salon tersebut hingga bertahan sampai saat ini. Kemampuan hair stylist Johnny pun sangat terkenal, hingga mendapat julukan Johnny Si Tukang keramas.
Di tengah pertumbuhan bisnisnya yang pesat, dia memutuskan menimba ilmu mode dan tata rias ke beberapa sekolah di Eropa, antara lain Trevor Sorbie Academy London, Vidal Sasson Academy London, Tony and Guy Academy London, serta Alexander de Paris. Hal itu dilakukan demi menambah pengetahuan dan mengasah kemampuannya agar bisa lebih memuaskan pelanggan.
Setelah sukses dengan bisnis salonnya, Johnny merambah bisnis kuliner, khususnya bakery dengan mengakuisisi perusahaan bakery asal Singapura, BreadTalk. Usaha kuliner pertamanya dimulai pada Maret 2003, dengan gerai pertama di Mall Kelapa Gading, Jakarta. Berbagai inovasi pun dilakukan untuk membesarkan usahanya ini.
Konsep yang dipilihnya untuk menarik pelanggan, yaitu dengan menampilkan dapur pembuatan roti sebagai bagian dari display. Sehingga, konsumen bisa melihat sendiri proses pembuatan roti yang higienis dengan aroma roti yang bisa dicium langsung oleh pelanggan.
Saat ini, Breadtalk memiliki kurang lebih 190 outlet di seluruh Indonesia. Tak cukup hanya dengan BreadTalk, Johnny melebarkan sayapnya di bidang kuliner dengan membuka gerai J.Co pada 2005.
Alasannya menjajal bisnis donat lantaran dia merasa donat yang dijual kurang menjaga kualitasnya. Karena itu, dia pun berkeinginan membuat donat yang lembut.
J.Co menerapkan penyajian dan strategi display yang diadopsi dari luar negeri. Untuk konsep penyajian, dia mempelajarinya dari Eropa, untuk display mengadopsi dari Jepang.
Dia juga menggunakan bahan-bahan berkualitas untuk donat J.Co, yang sebagian diimpor langsung, seperti susu dari Selandia Baru, coklat dari Belgia, biji kopi dari Italia atau Kosta Rika.
Saat ini J.Co tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Saudi Arabia.
Editor : Arbi Anugrah