Sebaran Ebeg tidak disemua wilayah Jawa Tengah ada karena pasca perang Diponegoro VOC melakukan float-float atau pembagian wilayah kekuasaan. Kebetulan Banyumas sendiri dibagian wilayah ujung barat dan yang pro atas perjuangan Diponegoro, maka dalam masyarakat pedesaan inilah muncul tarian ebeg yang menggabarkan kegagahan, dinamis, agresif, yang menggambarkan keprajuritan.
Walaupun ada beberapa kabupaten dan kota yang meniru gerakan-gerakan ebeg, di Banyumas data per tahun 2018 ada 212 grup paguyuban Ebeg. Data tahun 2019 ada 258 grup paguyuban Ebeg.
Upaya upaya Pemerintah daerah dalam melindungi seni budaya Ebeg adalah diantaranya pada saat pandemi Covid -9 yaitu lomba pementasan ebeg secara virtual, hal tersebut merupakan bagian dari upaya bantuan bagi seniman yang terdampak Covid 19, melalui Paguyuban Ebeg Banyumas.
Adanya inventaris data paguyuban ebeg di Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata atau Dinporabudpar, upaya pengembangan dari Pemerintah adalah diupayakan semua paguyuban yang ada di Banyumas terdaftar di Dinporabudpar agar adanya potret yang jelas terhadap paguyuban yang ada beserta anggotanya by age.
Editor : Arbi Anugrah