get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Alasan Kenapa Kucing Tidak Masuk Surga

Ibadah yang Mendapat Pahala Adalah Mengingat Mati

Kamis, 04 November 2021 | 19:47 WIB
header img
Seberapa sering seseorang mengingat mati, sepanjang itu Allah akan berikan pahala, bahkan, setelah kematian itu. Foto : Okezone

JAKARTA, iNews.id - Mengingat kematian merupakan ajaran Islam kepada umatnya. Menurut Ustadz Oemar Mita, mengingat mati bukanlah anjuran, tapi merupakan ibadah kepada Allah Ta’ala. 

Seringnya seseorang mengingat mati, maka sepanjang itulah Allah akan berikan pahala. Bahkan, setelah kematian itu, Allah akan sempurnakan pahala-pahala mereka yang menjaga diri kerusakan berpikir dan perilaku.

Disebutkan dalam firman Allah Ta'ala :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185].

Lantas apa hubungannya antara kematian dengan kesehatan dan kesuksesan seseorang? Mengingat mati bukan soal putus asa lalu menguras energi untuk berjuang. Sebaliknya, mengingat mati untuk menjadikan pikiran sehat, stabil, dan progresif, sehingga tak ada kesempatan diri mengeluh, lemah, dan malas. Tetapi sebaliknya, semakin ringan dan bergairah mengisi hidup ini dengan kebaikan terbaik yang bisa dilakukan.

Sebuah hadis menceritakan:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu.” (HR. Thabrani dan Hakim).

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut