Istri Slamet, Martini, yang lahir di Purwokerto, 5 Oktober 1920 juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi, dia meninggal November 2007. Sedangkan Slamet meninggal 4 September 1966, jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanjung Nirwana, Purwokerto, sebagai perintis kemerdekaan.
Kongres di Purwokerto dikatakan memberikan sumbangan besar untuk meyuburkan ide perang rakyat semesta. Padahal konferensi itu awalnya direncanakan akan berlangsung di Malang, Jawa Timur, Desember 1945.
Namun saat itu, laskar dan tentara meninggalkan Surabaya setelah pertempuran 10 November 1945. Karena banyak wakil yang berada di Jawa Barat dan Jakarta, konferensi akhirnya dimundurkan. Setelah Tan ke Cirebon menemui wakil-wakil organisasi dari berbagai daerah, akhirnya mereka sepakat bertemu di Purwokerto.
Setelah pertemuan pertama di Purwokerto tersebut, Persatuan Perjuangan kemudian dideklarasikan di Balai Agung, Solo, pada 15 Januari 1946. Kongres Solo disebut Kongres I Persatuan Perjuangan. Kongres ini dihadiri 141 organisasi, termasuk mengundang Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan anggota kabinet.
Namun, yang datang hanya Menteri Luar Negeri Ahmad Soebardjo, Jaksa Agung Gatot Taroenamihardjo, dan Panglima Besar Soedirman. Sedangkan Sultan Yogya dan Susuhunan Solo hanya mengirimkan wakil mereka. Peserta menginap di Hotel Merdeka, Solo.
Usai bendera oposisi dikibarkan di Purwokerto, Tan ditangkap. Dia kemudian dipenjarakan di sejumlah tempat: Wirogunan Yogyakarta, Madiun, Ponorogo, Tawangmangu, dan Magelang.
Editor : Arbi Anugrah