Setelah ditelisik, stigma negatif tersebut bermula ketika bus Sumber Kencono menjadi pilihan banyak penumpang di saat bus Flores yang merupakan kompetitornya pernah mengalami kecelakaan tragis.
Kecelakaan lalu lintas yang dialami bus Flores tersebut terjadi ketika membawa penumpang yang merupakan siswa SMP dari Jombang dan menyebabkan sebagian besar siswa meninggal dunia.
Merasa bus Flores tidak aman untuk ditumpangi, para penumpang pun beralih ke bus Sumber Kencono. Akibatnya, perusahaan dari bus Sumber Kencono meningkatkan jam terbang karena membludaknya penumpang.
Tak tanggung-tanggung, peningkatan jam terbang oleh bus Sumber Kencono ini menjadi 20 menit sekali.
Dari situlah, supir bus pun mengendarai Sumber Kencono dengan sangat cepat agar dapat mencapai target tepat waktu.
Tak jarang dari mereka saling menyalip dan ugal-ugalan di jalan hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun sayangnya, peristiwa sial ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh penumpang.
Banyak orang menganggap bahwa Sumber Kencono memang sengaja mencari korban jiwa agar tetap menghasilkan pendapatan yang tinggi.
Tak hanya itu, cerita-cerita seram dari penumpang pun mendukung anggapan adanya hal mistis tersebut. Meskipun demikian, pemilik bus tak mau tinggal diam dengan anggapan buruk tersebut.
Bus Sumber Kencono pun berganti nama menjadi bus Sugeng Rahayu yang bermakna selamat, sejahtera, dan jauh dari musibah.
Kini pemilik bus mengontrol secara ketat sopirnya. Itu dilakukan supaya bus Sugeng Rahayu menjadi bus yang nyaman dan aman bagi penumpang. Serta berkendara sesuai dengan kecepatan normal.
Editor : EldeJoyosemito