Melansir The Telegraf, ular raksasa asli tanah Kalimantan itu disebut sebagai Tangkalaluk dalam bahasa lokal setempat, atau phyton raja yang menjadi salah satu penguasa lebatnya belantara Borneo. Sosok ular tersebut juga termasuk sangat langka, di mana jarang ada orang yang bisa menemuan keberadaannya.
Seperti yang ditulis oleh Johan Michael Median Pasha dalam status Facebook-nya, ular tersebut menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung untuk menarik perhatian mangsanya.
Dengan posisi kepala menjuntai ke bawah dan ekor terkait di atas pohon, menjadi cara bagi ular tersebut untuk menghabisi mangsanya.
Orang Dayak sangat mempercayai tentang adanya Nabau ular raksasa berkepala seperti lembu atau kerbau itu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta