JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Serangan siber dan kebocoran data merupakan ancaman konstan bagi masyarakat. Ini terjadi setelah hacker Bjorka mengancam untuk merilis data penting pejabat tinggi Indonesia.
Mengenai hal itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Dadang Rahmat Hidayat meminta masyarakat bersama-sama menjaga keamanan data mereka. Selain negara, Dadang juga meminta masyarakat wajib untuk hati hati dalam melakukan ekspos data pribadi.
“Kecenderungan masyarakat kita suka ekspose data pribadi, contoh umum di kendaraan ada ilustratsi keluarga, nama anak, istri, dan lainnya,” ungkap Dadang dalam keterangan pers yang diterima MNC Portal Indonesia, Minggu 11 September 2022.
Menurut Dadang, ekspos data pribadi bisa membuat keamanan menjadi terancam.
Dalam konteks digital Dadang menekankan perlunya kesadaran bersama untuk melindungi data atau informasi pribadi.
Lebih lanjut, Ardi Sutedja, Chairman of Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) menekankan hal serupa. Ia turut meminta publik untuk awas menjaga data pribadi mereka dan sadar dengan hukum yang diatur.
“Dalam hal kasus kebocoran data, ternyata tidak ada satu pun lembaga yang siap menghadapi. Publik perlu memahami aspek hukum,” jelasnya
Sebelumnya, Hacker Bjorka membeberkan dokumen rahasia Presiden Joko Widodo (Jokowi), lalu mengancam untuk menyebarkan data MyPertamina sebagai bentuk dukungan pada aksi demonstrasi masyarakat Indonesia. Terakhir, Hacker Bjorka mengungkap dalang yang diduga sebagai otak dari pembunuhan aktivis HAM Munir.
Editor : Arbi Anugrah