Menurut data BDS Analytics, perusahaan riset industri, penjualan ganja di Kanada sepanjang tahun ini diperkirakan akan mencapai USD4 miliar atau sekitar Rp56,8 triliun (kurs rp14.200). Lima tahun mendatang, jumlah itu diprediksi mencapai USD6,7 miliar (Rp95 triliun).
Ketika ditanya, apakah Uber akan membuka kemungkinan berekspansi ke provinsi Kanada lainnya, atau ke Amerika Serikat, juru bicara Uber menjawab diplomatis.
"Kami akan terus mengamati peraturan dan peluang dengan cermat pasar demi pasar. Dan seiring dengan berkembangnya undang-undang lokal dan federal, kami akan menjajaki peluang dengan pedagang yang beroperasi di wilayah lain," kata juru bicara Uber kepada Reuters.
Masuk ke bisnis ganja menjadi sentimen tersendiri buat saham perusahaan. Saham Uber naik sebesar 1,2% menjadi USD44,78 dalam perdagangan premarket.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta