PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Seorang pria berinisial SE (29) yang diduga mengalami gangguan jiwa nekat membacok neneknya sendiri pada Jumat, (30/9/2022). Akibat peristiwa tersebut, sang nenek Saminem (78) warga Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Kabupaten PurbaIingga harus mengalami sejumlah luka akibat tindakan cucunya tersebut.
Kapolsek Bukateja Iptu Rohmat Setyadi mengatakan jika sang nenek dibacok oleh cucunya dengan menggunakan celurit. Korban mengalami luka bacok pada bagian leher dan punggungnya hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Korban menjalani perawatan di rumah sakit untuk mengobati lukanya. Setelah dilakukan penanganan, korban diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan," jelas kapolsek.
Menurut dia, korban mengalami luka akibat sabetan celurit pada bagian leher sepanjang 5 centimeter. Selain itu, luka pada bagian punggung dengan panjang 8 centimeter.
Menurut Iptu Rohmat, berdasarkan keterangan M Fatoni (33), saksi yang merupakan kakak pelaku mengatakan jika sebelum kejadian dirinya sedang berada di dapur rumah dan pelaku berada di dekat kandang kambing belakang rumah. Sedangkan korban tengah berada di kebun tidak jauh dari kandang kambing.
"Tiba-tiba pelaku mengambil celurit di dekat kandang dan menghampiri neneknya. Kemudian mengamuk dan membacok neneknya dengan celurit sebanyak dua kali," jelasnya.
Fatoni kemudian menghampiri korban dan berusaha mengamankan celurit yang dibawa pelaku. Dirinya dibantu warga lain akhirnya berhasil mengamankan pelaku.
Sedangkan korban langsung dibawa ke rumah sakit. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Bukateja.
Iptu Rohmat mengungkapkan jika pelaku yang diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan ini langsung diamankan warga dan diserahkan ke polisi. Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku pernah menjalani pengobatan alternatif untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan yang diderita.
"Terkait kejadian tersebut pihaknya sudah mengamankan pelaku. Untuk memastikan kondisinya, kami membawanya untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah