Jakarta, iNewsPurwokerto.id- Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah ring of fire cukup akrab dengan bencana alam seperti gempa. Hampir setiap hari ada gempa yang terjadi di wilayah Indonesia.
Namun, ada beberapa gempa yang cukup mengerikan karena guncangannya yang sangat dahsyat. Saking dahsyatnya gempa yang terjadi sampai menelan ribuan bahkan ratusan ribu korban.
Nah, berikut gempa buku dengan kekuatan besar yang pernah terjadi di Indonesia yang berhasil dirangkum tim iNewsPurwokerto.id.
1. Aceh
Gempa bumi disertai gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2005 ini menjadi gempa bumi terbesar yang pernah diterjadi di Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.
Gempa dengan kekuatan 9,1 Skala Richer berpusat di dasar Samudera Hindia lepas pantai Sumatera dengan kedalaman 30 km lempeng Hindia yang disubduksi oleh lempeng Burma.
Gempa dengan gelombang tsunami setinggi 30 meter dan berkecepatan 100 meter/detik atau 360 km/jam ini selain mengguncang Aceh dan wilayah Sumatera Barat, juga dirasakan negara-negara tetangga.
Akibat gempa ini setidaknya ada 230.000 korban jiwa dan puluhan ribu bangunan yang hancur tersapu gelombang tsunami. Yang lebih mencengangkan gempa ini sedikit mengubah bentuk planet bumi dan menggeser Kutub Utara beberapa sentimeter.
2. Yogyakarta
Gempa yang tidak kalah dahsyatnya pernah terjadi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB, gempa berkekuatan 6,4 ini mengguncang Yogyakarta dan wilayah Jawa Tengah. Akibatnya ada 6.234 orang meninggal dunia. Menurut perhitungan Balai Survei Geologi Amerika Serikat (USGR), gempa yang menimpa wilayah Yogyakarta memiliki kedalaman hingga 7,5 km.
Sejumlah bangunan mulai dari pusat perbelanjaan, gelanggang olah raga, situs kuno, dan lokasi wisata yang ada di Yogyakarta mengalami kerusakan. Gempa ini tercatat sebagai gempa terparah di Indonesia. Hal ini diperkuat fakta letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
3. Nias
Pulau Nias pernah mengalami duka mendalam pada 28 Maret 2005 lalu, tepatnya pukul 23.09 WIB perairan Pulau Nias, Sumatra Utara dan Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam, saat diguncang gempa berkekuatan 8,2 SR. Berbeda dengan catatan seismik, yang mencatat kekuatan gempa sebesar 8,7 SR.
Gempa yang memiliki kekuatan tinggi ini, dirasakan hingga wilayah Padang, Jambi, Pekanbaru, Kuala Lumpur, Malaysia. Selain itu, getarannya juga terasa hingga Bangkok, Thailand.
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, gempa ini mengakibatkan lebih dari 1.000 orang meninggal dan sekitar 2.391 mengalami luka-luka.
4. Pangandaran
Selain Yogyakarta, di wilayah selatan Pulau Jawa, gempa juga mengguncang Pangandaran yang disusul gelombang pasang pada 17 Juli 2006 silam.
Diduga gempa pertama terjadi pada pukul 15.11 WIB berkekuatan 6,8 SR. Gempa berpusat di Samudra Hindia sekitar 360 kilometer dari selatan Jakarta atau 100 km dari Kota Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 5,5 SR dan 6,1 SR. Gempa yang melanda wilayah Pangandaran ini berkekuatan ‘moderate’.
Gempa yang awalnya diprediksi tidak menimbulkan tsunami dengan ketinggian lebih dari 5 meter ini ternyata menimbulkan tsunami dengan ketinggian mencapai 21 m. WHO pada saat itu menyatakan jumlah korban yang ditimbulkan dari bencana ini adalah 668 orang tewas, 65 hilang, sementara 9.299 orang mengalami luka-luka.
5. Padang
Sekitar 50 km dari lepas pantai barat laut Sumatera terjadi gempa bumi, pada 30 September 2009 sore hari. Gempa terdeteksi berkekuatan 7,6 SR dengan kedalaman berkisar 87 km dari permukaan.
Pemerintah daerah Sumatera Barat mengungkapkan, akibat peristiwa itu 1.115 orang dinyatakan meninggal dunia, 2.329 alami luka-luka, 279.000 bangunan rusak, serta 1.250.000 warga di kawasan setempat turut terdampak.
6. Donggala, Palu
Pada 28 September 2018 lalu, Palu, tepatnya wilayah Donggala, terjadi gempa bumi berulang kali. Dengan kekuatan gempa paling besar 7,4 SR yang terjadi pada pukul 18.02 waktu setempat.
Episentrum gempa berada di barat Kecamatan Sirenja, 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut Kota Palu dengan kedalaman 10 km. Gempa ini memicu tsunami yang diikuti gelombang laut raksasa dengan ketinggian 1,5 meter hingga 3 meter di Kota Palu dan Donggala. Tiga hingga enam menit kemudian, Kota Palu diterjang ombak setinggi 6 meter.
Gempa bumi ini terjadi karena adanya pergeseran sesar mendatar dari sesar Palu-Koro yang membentang dari utara-barat laut ke selatan-tenggara di sepanjang pegunungan Sulawesi Tengah. Peristiwa ini menelan korban jiwa sebanyak 2.113. 1.309 orang dinyatakan hilang, sementara 4.612 alami luka-luka.
Editor : Alfiatin