“Pada tingkat SMA atau SMK sudah mulai membuat desain motif batik secara manual dan digital, teknik membatik sampai pewarnaan kimia dan pewarna alami,”saran Adhi Iman.
Adhi Iman juga menyarankan, jangan lupa membuat kemitraan antara pihak sekolah dengan para perajin batik sebagai ahli atau praktisi untuk dijadikan instruktur batik di sekolah dengan honorarium yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
“Kemudian rumah produksi pembatik dijadikan tempat praktikum dan magang untuk membatik para siswa,” ujarnya.
Untuk melestarikan batik, Adhi Iman mendukung adanya event pameran dan fashion show batik di sekolah-sekolah dan hari besar daerah atau nasional.
“Termasuk pihak perguruan tinggi melaksanakan riset dan pemberdayaan generasi muda, dan ikut membantu promosi pemasaran produk batik sebagai bentuk partisipasi dalam mendukung pelestarian dan pengembangan batik, “ ujar Adhi Iman.
Melalui semua kegiatan itu, Adhi Iman berharap, batik bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata tetapi tanggungjawab semua warga masyarakat untuk ikut melestarikannya.
Editor : EldeJoyosemito