JAKARTA, iNews.id - Wanita cantik terduga pelaku pamer payudara di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) ditangkap usai viral di media sosial. Terduga pelaku pamer payudara tersebut, Siskaeee ditangkap saat turun dari kereta api di Stasiun Bandung, Jalan Kebonkawung, Kota Bandung, Sabtu (4/112/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Nama Siskaeee telah lama beredar di media sosial dengan konten-konten memamerkan area intim tubuhnya. Aksi Siskaeee disebut eksibisionis, apa itu?
Psikolog Klinis Diah Nutrisiani pernah menjelaskan kepada Okezone terkait aksi Siskaee sebelumnya yang juga sempat viral.
"Ekshibisionisme adalah suatu jenis parafilia yang menandai seseorang yang mencari rangsangan atau kepuasan seksual dengan mempertunjukkan dirinya pada korban yang tidak menduga sebelumnya," ungkap Psikolog Diah.
Namun, dia juga memberi pengecualian pada mereka yang menunjukkan tubuhnya ke orang lain. Sebab, penari bugil profesional juga pada umumnya tidak memenuhi kriteria klinis untuk terdiagnosis mengidap ekshibisionisme, meski pun mereka mungkin mempertontonkan tubuh bagian intim mereka.
Lebih lanjut, eksibisionisme ini masuk dalam kategori Diagnositic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), salah satu gangguan mental, dan ini cukup membuat seseorang harus mendapatkan pertolongan. Sebab, jika kebiasaan ini dibiarkan, bisa saja membuat orang lain trauma dan ini berakibat jangka panjang.
Secara spesifik, eksibisionisme kata Psikolog Diah, masuk ke dalam kategori DSM V yang mana memiliki ciri khusus yaitu aktivitas berulang, intens, dan terjadi selama 6 bulan.
"Perilaku ini adalah fantasi atau dorongan dan perilaku yang menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan memamerkan alat kelamin kepada orang lain yang tidak dikenalnya.
Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan tersebut, atau dorongan dan fantasi menyebabkan orang tersebut sangat menderita atau mengalami masalah interpersonal," sambung Psikolog Diah.
Dia menambahkan, ada hal yang bisa dilakukan saat seseorang mencoba melakukan eksibisionisme pada Anda.
"Dianjurkan untuk tidak menunjukkan reaksi terkejut atau takut berlebihan karena itu bisa mendorong pelaku semakin mempertontonkan dirinya. Kemudian, jika memungkinkan saran saya bersikap biasa saja atau menjauh dari si pelaku," tambah Psikolog Diah.
Editor : Arbi Anugrah