Perayaan ini lantas berkembang dengan cepat menjadi hari libur tidak resmi yang cukup menyenangkan dan dinikmati oleh orang-orang lajang di seluruh China. Mereka bahkan memanjakan diri dengan makan malam yang menyenangkan dan berbelanja barang-barang yang mereka beli untuk dirinya sendiri.
Berawal dari kisah sederhana itu, momen Singles Day kemudian dimanfaatkan oleh industri untuk mendapatkan keuntungan dari para jomblo untuk melakukan me time dengan berbelanja. Bahkan, tercatat, pada 2017, penjualan mereka dapat mencapai US$25 miliar hanya pada momen Single Day alias Hari Jomblo sedunia itu.
Demikian ulasan asal usul Hari Jomblo Sedunia yang jatuh pada 11 November. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Arbi Anugrah